Choirul Mahpuduah, koordinator kampung kue |
Jika selama ini pemirsa kebingungn mencari oleh-oleh khas Surabaya, ada baiknya mampir ke kampung kue yang berada di rumput Lor, Surabaya. Selain memproduksi aneka kue basah, kampung kue juga memproduksi cemilan khas Surabya, seperti Cimiran, Cheese Steack dan almond crispy. Omset dari aneka cemilan ini hingga puluhan juta rupiah setiap bulannya.
Di sudut kota Surabaya atau tepatnya di Rungkut Lor gg II, ada sebuah kampung bernama kampung kue. Ya, dinamakan kampung kue karena hampir 30% ibu-ibu disana memproduksi kue-kue basah pada setiap harinya.
Adalah Choirul Mahpuduah II, koordinator kampung kue yang sejak tahun 2005 mampu menggerakkan ibu-ibu di kampung kue untuk membantu menopang perekonomian keluarga. Wanita berusia 45 tahun ini terus melakukan inovasi untuk memperkaya produk sesuai keinginan pasar. Salah satunya dengan mengeluarkan produk Almond Crispy. Setelah melalui beberapa kali percobaan, akhirnya sejak tahun 2013 Kampung Kue memperkenalkan produk almond crispy dengan cita rasa khas kampung kue.
Choirul Mahpuduah, koordinator kampung kue, “Iya, kampung kue itu kan didirikan pada tahun 2005. Basic produknya tersebut kue basah. Aneka kue basah yah. Nah sekarang sudah ada 65 orang yang membuat kue basah. Tapi kemudian di dalam perjalanan nya ketika momentum lebaran, puasa, itu kan kue basah libur. Jadi sudah 5 tahun ini, kita memproduksi kue kering."
"Nah kemudian ternyata di perjalanannya juga banyak konsumen yang menanyakan, ada atau enggak bu, Almond Crispy sehingga kita selalu berusaha melakukan inovasi. Akhirnya kemudian kita mempunyai produk unggulan Almond Crispy. Melalui beberapa proses misalnya gagal produk, mungkin sudah sampai 10 kali lebih yah untuk gagal produk. Itu akhirnya kita kemudian mempunyai produk unggulan yaitu Almond Crispy pawon kue.”
Ada 4 varian rasa yang diproduksi setiap harinya, yaitu: almond crispy original, almond cripsy cheese, almond crispy cokelat, dan almond crispy green tea. Peminatnya tidak hanya berasal dari Surabaya saja, namun sudah merambah ke Jakarta, Bandung, Bogor, Bali, bahkan ada komsumen yang sengaja membuat almond crispy produksi kampung kue untuk dijadikan oleh-oleh ke HongKong.
Choirul Mafudu’Ah, koordinator kampung kue, “Untuk wilayah cakupannya, Surabaya, saya kira banyak. Karena almond cripsy itu kan basicnya dari Surabaya. Jadi persaingannya sangat ketat di Surabaya. Tetapi kita dipercaya lebih ke Jakarta, Bandung, Bogor, dan Bali. Dan bahkan ada beberapa teman yang pakai untuk gift ke Hongkong, ke luar negeri.”
Kampung kue juga memproduksi cemilan lainnya, seperti cokelat yang diproduksi oleh momen tertentu seperti saat menjelang hari raya idul fitri, natal dan hari Valentine. Bagi peminat cemilan tradisional, kampung kue juga memproduksi cheese steack dan cingiran. Cemilan tradisional ini dijual mulai harga 14 ribu rupiah untuk kemasan 250 gr, hingga 50 ribu rupiah untuk kemasan 1 kilogram dan dipasarkan di sejumlah toko oleh-oleh dan sentral UKM di Surabaya.
Jika melihat geliat ekonomi di kampung kue, maka tak heran jika dalam 1 bulan rata-rata penjualan almond crispy bisa mencapai 22,5 juta rupiah. Bahkan saat momen lebaran, omsetnya bisa mencapai 35 juta rupiah.
Sedangkan untuk cipiran dan cheese steak, omset rata-rata setiap bulannya mencapai 10 juta rupiah. Hal inilah yang menjadikan Choirul Mafudu’Ah dipercaya untuk meraih sejumlah penghargaan. Seperti di akhir tahun 2014 lalu, pemerintah kota Surabaya memberikan penghargaan Second Choice Home Industry (Pahlawan Ekonomi Surabaya).
Facebook: Pawon Kue.
Blog: Kampung Kue.
Alamat: Jalan Raya Kali Rungkut No.1, Kali Rungkut, Rungkut, Kali Rungkut, Rungkut, Kota SBY, Jawa Timur 60293
Telepon: 0851-0022-0793
Video:
Foto:
No comments:
Post a Comment