Mengintegrasi antara ikan dan tanaman ke dalam Aquaponik |
Yang menarik, untuk menghasilkan sayur atau ikan segar, masyarakat tak butuh lahan yang luas. Cukup memanfaatkan pekarangan atau halaman rumah. Hanya dari sepetak tanah di depan rumah, kita bahkan bisa menanam sayur dan ikan bersamaan. Teknik ini kerap disebut akuaponik.
Aquaponik menjadi solusi berkebun di lahan sempit. Teknik ini makin digemari karena mudah dilakukan. Siapa pun bisa berakuaponik.
Di lahan seluas tak kurang lebih dari 2 meter, kita dapat menanam sayuran menggunakan rak 5 tingkat. Di lahan itu pula, kita dapat membuat kolam ikan. Ukuran kolam ikan bervariasi, tergantung selera kita.
Apakah Akuaponik ?
Dr Yudi Sastro MP, balai pengkajian teknologi pertanian (BPTP), Jakarta, “Adalah sistem budidaya terintegrasi antara ikan dan tanaman, terutama sayuran. Jadi disini, dalam sisi budaya ini, pada bagian atas kita tanam beberapa jenis tanaman. Di bagian bawah kita memelihara beberapa jenis ikan. Nanti dalam session ini, sisa kotoran ikan & hasil metabolisme ikan, kemudian akan dibawa ke dalam sistem pertanaman, kemudian akan di inviltirasi secara fisik dan biologi oleh tanaman dan media tanam, kemudian kembali ke dalam sistem pembuangan ikan.
Nah, disini ada kelebihan dari Akuaponik :
Pertama, efisien terhadap penggunaan air.
Kemudian kedua, kita tidak memerlukan pupuk kimia. Karena sumber nutrisi untuk tanaman hanya berasal dari kotoran ikan dan hasil metabolisme ikan.
Kemudian ketiga, tidak memerlukan pengolahan lahan atau pengawasan lahan, sebagaimana kita biasa lakukan pada tanaman dengan pola tradisional.
Kemudian juga adalah produk yang dihasilkan oleh sistem akuaponik ini akan lebih sehat, karena tanpa pestisida dan tanpa pupuk kimia.
Bagaimana kerja akuaponik ?
Sistem akuaponik, ini adalah sistem tertutup. Umumnya sistem tertutup, dimana ada 3 sub sistem yang berjalan.
Pertama, sistem pemeliharaan ikan.
Kemudian sistem pemeliharaan tanaman dan yang ditengahnya adalah sub sistem hidroponik. Dimana hasil metabolisme, kemudian kotoran yang berasal dari olahan pemeliharaan akan dilomba oleh sebagian besar mikroba, kemudian juga akan dirobah oleh mikroba disintegrasi, kemudian menjadi hal-hal yang tersedia bagi tanaman dan dibawa ke dalam sistem pertanaman.
Meski membudidayakan 2 komoditas sekaligus, perawatan akuaponik sangatlah mudah. Cukup 1 langkah, kita hanya perlu memberikan pakan pada ikan secara berkala. Sementara pemupukan pada tanaman tak perlu dilakukan karena nutrisi nya cukup, mengandalkan sisa pakan dan sisa metabolisme ikan dalam bentuk feses dan urine.
Jenis tanaman dalam budi daya aquaponik ??
Jenis tanaman yang bisa ditanam dalam sistem aquaponik sama dengan hidroponik. Hampir semua jenis tanaman sayuran dan daun, sayuran buah bisa ditanam di dalam sistem aquaponik.
Begitupun juga tanaman obat, ini bisa ditanam. Cuma memang kita harus menyesuaikan. Kalau untuk sayuran buah, ini umumnya kita bisa dibudidayakan di dalam sistem gober atau media bag. Karena struktur morfologi tanaman ini cukup besar, sehingga tidak cukup untuk ditopang menggunakan sistem dfk. Nah dfk, nmp, umumnya secara komersial untuk sayuran daun.
Karena secara morfologi lebih kecil dan beban dari tanaman ini tidak terlalu besar.
Kemudian yang kedua, pertimbangan morfologi nf. Tanaman sayuran daun pengakarannya sangat besar. Kalau kita gunakan sistem dfc, ini dfk memang kurang cocok.
Media tanam Akuaponik ??
Bisa menggunakan bermacam-macam bahan yang bisa dijadikan media. Bisa kita menggunakan media krikil seperti ini, pecahan genting bisa, kemudian kita bisa menggunakan ziluet yang di Indonesia sangat banyak zeolit. Zeolit misalnya ukuran 20 mz, itu bisa kita gunakan. Tapi untuk pemula, kami sarankan memang menggunakan ziolit yang digabungkan dengan kompos.
Apa tujuannya mengkombinasikan zeolit dengan sebagian kecil atau seperempat bagian kompos, adalah untuk mengantisipasi efesiensi hara kalau seandainya sub sistem kita belum seimbang dengan sistem pertanaman.
Video:
Foto:
No comments:
Post a Comment