Omzet per keluarga untuk pembuat kue di Tasikmalaya mencapai Rp. 20 juta per hari |
Lebaran sebentar lagi. Aduh terus apa yah ??
Artinya kita sebentar lagi makan-makan dan salah satu yang biasanya harus ada di setiap meja yang merayakan lebaran adalah kue kering. Mmmmm. . . .kue kering itu wajib ada. Tadi kamu udah jelasin yah, ada nastar, ada cheese, ada apa lagi ??. . .castengel. Betul sekali.
Nah, buah anda yang tidak punya waktu tentunya bisa saja cari kue nya di kampung kue di Tasik Malaya, karena ini kampung yang di setiap ramadhan kebanjiran pesanan. Dan kue kering permintaannya tak hanya dari dalam Tasik Malaya, tapi juga dari luar kota juga meningkat pesat. Warga yang merantau sengaja mudik lebih awal untuk membantu mengerjakan pesanan.
Aroma kue kering tercium di kampung Argasari, kecamatan Cihideng, Tasikmalaya. Selama Ramadhan dari pagi hingga malam hari, para pembuat kue kering ini sibuk memenuhi pesanan kue kering yang meningkat pesat. Hampir semua warga kampung Argasari menjadi pembuat kue lebaran. Salah satunya Annisa yang sudah membuat kue kering sejak 1993.
Annisa, pembuat kue, “Kue kering sama kue basahan. Kalau untuk lebaran, semenjak lebaran sih bikin kue keringan.”
Jenisnya apa bu ??
“Nastar.”
Annisa membuat bermacam-macam kue kering diantaranya nastar, putri rengganis, putri salju, castengel dan sultanah. Banyaknya pesanan membuat warga kampung di perantauan mudik lebih awal. Bahkan ada warga dari luar kampung yang datang khusus untuk membuat kue. Dalam sehari 1 rumah bisa memproduksi sekitar 30 hingga 40 lusin kue kering dalam toples. Selain dari Tasikmalaya dan kota-kota di Jawa Barat, pembeli juga berasal dari Purwokerto, Yogyakarta dan Lampung.
Hendra Herdiana, perantau, “Saya langganan, jadi enggak bisa langsung cash dan carry.”
Oh begitu, biasanya kue apa bu yang di produksi??
“Ada nastar, kemudian ada sultana, ada yang pakai cokelat, macam-macam.”
1 toples kue, warga kampung argasari dihargai 40 hingga 50 ribu rupiah. Itu berarti omset rumah pembuat kue mencapai 20 juta rupiah per hari.
Video:
Foto:
Omzet per keluarga untuk pembuat kue di Tasikmalaya mencapai Rp. 20 juta per hari |
Omzet per keluarga untuk pembuat kue di Tasikmalaya mencapai Rp. 20 juta per hari |
Omzet per keluarga untuk pembuat kue di Tasikmalaya mencapai Rp. 20 juta per hari |
No comments:
Post a Comment