Ok pemirsa. Bulan Ramadhan benar-benar membawa berkah bagi mereka yang mau usaha lebih keras. Seperti yang dilakukan oleh nenek di Pematang Siantar berikut ini. Di usianya ke 65 tahun, nenek ini tetap produktif membuat kue lebaran dan penghasilan mencapai 150 juta rupiah per bulan. Tak heran memang, karena kue buatannya telah menjadi favorit warga pematang siantar sejak dulu.
Di sebuah rumah sederhana di jalan Langkat, kecamatan Siantar Utara, Kota Pematang Siantar inilah, usaha kue kering Ibu Nikmah bermula. Dengan keahlian seadanya, seorang Lansia berusia 65 tahun ini memulai usaha rumahan dalam pembuatan kue lebaran.
Usaha yang dirintis sejak tahun 2000 silam telah menyerap tenaga kerja 12 orang dari warga sekitar. Jika kita masuk ke rumah ibu 10 orang cucu ini, anda tidak akan menemukan perabotan seperti kursi, meja ataupun lemari. karena semua ruangan dipenuhi oleh tumpukan toples dan kardus. Mulai dari teras rumah, ruang tamu, dapur, bahkan sampai ke kamar tidur. Bisa dibayangkan, penghasilan dari penjualan kue Ibu Nikmah.
Menurut perhitungannya, omset pembuatan kue hingga mencapai 150 juta rupiah per bulan.
Hmmm....sangat fantastis bukan. Di usianya yang sudah mulai senja ini, namun Ibu Nikmah tetap mampu menghasilkan pundi-pundi rupiah untuk mewujudkan niatnya untuk menunaikan ibadah haji tahun ini.
Sudah berapa lama ibu merintis usaha ini, bu ??
Nikmah, pembuat kue lebaran, "Kalau saya ini dari mulai kecil-kecilan, dari tahun 80."
Berapa tuh tenaga kerja yang setiap hari bantu ibu ??
"Sekarang ini sudah 11 orang."
Ada berbagai jenis kue lebaran yang dibuat Ibu Hikmah bersama para pekerjanya. Mulai dari nastar, bola cokelat, lontong paris, kue salju dan berbagai macam jenis kue lainnya. Kue buatan bu Nikmah tidak hanya tersebar di kota Pematang Siantar, namun hingga ke luar kota, seperti Medan, Aceh, Pekan Baru, hingga ke luar negeri. Seperti ke Malaysia juga pernah dikiriminya.
Harga yang ditawarkan pun relatif murah, mulai 70 ribu hingga 250 ribu rupiah per topless ukuran 1 kg. Meski musiman, namun pembutan kue lebaran telah mendatangkan rezeki buat Ibu Nikmah dan lingkungannya.
Video:
Foto:
Di sebuah rumah sederhana di jalan Langkat, kecamatan Siantar Utara, Kota Pematang Siantar inilah, usaha kue kering Ibu Nikmah bermula. Dengan keahlian seadanya, seorang Lansia berusia 65 tahun ini memulai usaha rumahan dalam pembuatan kue lebaran.
Usaha yang dirintis sejak tahun 2000 silam telah menyerap tenaga kerja 12 orang dari warga sekitar. Jika kita masuk ke rumah ibu 10 orang cucu ini, anda tidak akan menemukan perabotan seperti kursi, meja ataupun lemari. karena semua ruangan dipenuhi oleh tumpukan toples dan kardus. Mulai dari teras rumah, ruang tamu, dapur, bahkan sampai ke kamar tidur. Bisa dibayangkan, penghasilan dari penjualan kue Ibu Nikmah.
Menurut perhitungannya, omset pembuatan kue hingga mencapai 150 juta rupiah per bulan.
Hmmm....sangat fantastis bukan. Di usianya yang sudah mulai senja ini, namun Ibu Nikmah tetap mampu menghasilkan pundi-pundi rupiah untuk mewujudkan niatnya untuk menunaikan ibadah haji tahun ini.
Sudah berapa lama ibu merintis usaha ini, bu ??
Nikmah, pembuat kue lebaran, "Kalau saya ini dari mulai kecil-kecilan, dari tahun 80."
Berapa tuh tenaga kerja yang setiap hari bantu ibu ??
"Sekarang ini sudah 11 orang."
Ada berbagai jenis kue lebaran yang dibuat Ibu Hikmah bersama para pekerjanya. Mulai dari nastar, bola cokelat, lontong paris, kue salju dan berbagai macam jenis kue lainnya. Kue buatan bu Nikmah tidak hanya tersebar di kota Pematang Siantar, namun hingga ke luar kota, seperti Medan, Aceh, Pekan Baru, hingga ke luar negeri. Seperti ke Malaysia juga pernah dikiriminya.
Harga yang ditawarkan pun relatif murah, mulai 70 ribu hingga 250 ribu rupiah per topless ukuran 1 kg. Meski musiman, namun pembutan kue lebaran telah mendatangkan rezeki buat Ibu Nikmah dan lingkungannya.
Video:
Foto:
kalau punya keahlian dan dibisniskan memang asyik ya
ReplyDeleteAda aja cara mendapatkan untungnya. . . . .Enggak pernah buntu, gituh !!
Delete