Pemirsa berbagai macam cara dapat dilakukan untuk mengisi waktu menunggu beduk, alias ngabuburit. Seorang mahasiswi di Universitas Bogor, Jawa Barat membuat kue lebaran dengan pemasaran secara online. Selain menunggu waktu bedug magrib tidak menjemukan, kegiatan ini dapat menghasilkan uang hingga ratusan ribu rupiah per harinya.
Berbekal kesukaannya terhadap buah kurma, dara manis ini membuat kue lebaran bernama cokusi yang merupakan kepanjangan dari cokelat kurma isi kacang mede. Caranya cuku mudah, kurma yang sudah dipilih dengan kualitas bagus, dibelah, dikeluarkan bijinya dan digantikan dengan kacang mede.
Selanjutnya kue pun ditutup dengan cokelat putih dan topping cokelat berwarna agak lebih indah. Kurma yang memiliki kandungan gizi karbohidrat yang selama ini tak banyak disukai orang terutama anak-anak, membuat Dwi Srikandi membuat kurma yang disukai anak-anak dengan varian cokelat dan kacang mede.
Dwi Srikandi, pembuat kue choqusi, "Kurma yang udah kita blei di toko-toko. Terus kurmanya itu dibuka, terus bijinya di buang. Setelah bijinya dibuang, diganti sama kacang mede yang sudah disangrai. Inspirasi karena, biasanya orang-orang enggak suka sama kurma, gitu yah. Kurma enggak terlalu suka, jadi dilapisin sama cokelat biar orang-orang suka, apalagi anak kecil suka banget sama cokelat."
Dwi Srikandi membuat coqusi hanya di musim lebaran dengan sistem online. Untuk 1 toples kue dihargai 30 sampai 35 ribu rupiah. Harga pun dapat berubah sesuai dengan jauh dekatnya pengiriman.
Kini, dari usaha rumahan ini, Dwi mampu meraup pendapatan hingga ratusan ribu per harinya. nah pemirsa, ternyata banyak usaha bermanfaat dapat dilakukan untuk mengisi waktu bedug magrib khan.
Video:
Foto:
Berbekal kesukaannya terhadap buah kurma, dara manis ini membuat kue lebaran bernama cokusi yang merupakan kepanjangan dari cokelat kurma isi kacang mede. Caranya cuku mudah, kurma yang sudah dipilih dengan kualitas bagus, dibelah, dikeluarkan bijinya dan digantikan dengan kacang mede.
Selanjutnya kue pun ditutup dengan cokelat putih dan topping cokelat berwarna agak lebih indah. Kurma yang memiliki kandungan gizi karbohidrat yang selama ini tak banyak disukai orang terutama anak-anak, membuat Dwi Srikandi membuat kurma yang disukai anak-anak dengan varian cokelat dan kacang mede.
Dwi Srikandi, pembuat kue choqusi, "Kurma yang udah kita blei di toko-toko. Terus kurmanya itu dibuka, terus bijinya di buang. Setelah bijinya dibuang, diganti sama kacang mede yang sudah disangrai. Inspirasi karena, biasanya orang-orang enggak suka sama kurma, gitu yah. Kurma enggak terlalu suka, jadi dilapisin sama cokelat biar orang-orang suka, apalagi anak kecil suka banget sama cokelat."
Dwi Srikandi membuat coqusi hanya di musim lebaran dengan sistem online. Untuk 1 toples kue dihargai 30 sampai 35 ribu rupiah. Harga pun dapat berubah sesuai dengan jauh dekatnya pengiriman.
Kini, dari usaha rumahan ini, Dwi mampu meraup pendapatan hingga ratusan ribu per harinya. nah pemirsa, ternyata banyak usaha bermanfaat dapat dilakukan untuk mengisi waktu bedug magrib khan.
Video:
Foto:
No comments:
Post a Comment